Untuk Yang Tersayang
Saudara_ku
Sesungguhnya mati adalah janji yang ditepati
Tapi mengapa kau tak pernah peduli
Engkau lebih memilih dunia yang hina ini.
Dalam doa kau meminta khusnul Khotimah
Tapi pandanganmu akan dunia tak terarah
Kau masih mencari dunia yang belum terjamah
Sehingga lupa keinginanmu meraih Jannah.
Setiap nafsu yang kau hembuskan dalam hidupmu
Tak terpuaskan walau dua gunung emas mengelilingimu
Hingga kau tertidur dalam pelukan hangat istrimu
Dan kau terbuai dalam angan dan mimpi indahmu.
Gelap matamu akan nasib di akhirat nanti
Ketika ditanya apa yang kau kerjakan selama ini
Nanti kau akan ditanya sendiri-sendiri
Kau pun tidak akan dapat melarikan diri
Dari panas dan teriknya matahari
Dari dosa-dosa yang kau lakukan setiap hari.
Semoga medan jihad mengantarkan kematianku
Atau saat Sujud shalat aku menghadap Rabbku
Atau saat Hari Jum’at sebagai hari terakhirku
Atau saat amalan terbaikku,
Malaikat maut melepas jasadku.
Amin…
ALONE
Kesendirian yang selalu menemaniku,
menghantui setiap hari-hari indah ku..
Kesendirian yang tak pernah sirna dalam mimpi ku..
Kesedirian yang lekat menatap ku..
Tak ada lagi yang bisa aku lakukan
mengangkat tangan pun aku terasa tak mampu,
Akankah hadirmu kembali menemani ku..
akankah dirimu kembali kepada ku.. ??
Atau kah aku yang terlalu mengharapkan mu..
Semua ini seakan membuat ku
mati rasa..
Masih adakah cinta itu di hati ku.. ??
Masihkah diriku yang menempati tahta di singgasana mu
Atau kah harapan palsu yang tak pernah lepas dari ku ?
AKU
Akulah lentera redup..
Rapuh, mengaruh'i dunia'mu
Insan yang selalu menangisi waktu
sembari menatap bayang semu..
Inilah hari-hari mudaku..
Selalu dibingkai kisah pilu
Takdir memaksaku jalani semua itu..
Illahi yang selalu menguji sabarku..
Akankah nanti Kau limpahkan sejuta Rahmad-Mu
namun aku selalu berharap Surga jadi sandaranku
Ini hanya Takdir yang tak mampu ku tau..
New Poem's